Keluarga Sakinah
Sumber: Ilustari Asas Keluarga Sakinah. Sumber: https://wakebeconomic.com/
Al-Huda.id, 28 Juni 2024 - Pengajian Jumat pagi Ranting Aisyiyah Pulo pada hari ini mengupas “Keluarga Sakinah”. Gugut Kuntari, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pulo menjadi narasumber kajian. Gugut mengulas secara mendalam konsep Keluarga Sakinah ini, konsep yang selalu relevan dan aktual bagi keluarga muslim.
Gugut menjelaskan, bahwa konsep sakinah, mawaddah, dan rahmah memiliki makna yang dalam dalam membangun keharmonisan sebuah keluarga. Bahkan, ia menjadi tolok ukur bagi citra sebuah keluarga disebut harmonis.
"Sakinah mengacu pada ketenangan dan kedamaian dalam rumah tangga, sementara mawaddah berarti kasih sayang dan saling mencintai di antara anggota keluarga. Rahmah, di sisi lain, menggambarkan kasih sayang dan belas kasihan yang terpancar dari hubungan dalam keluarga yang harmonis dan saling memahami satu sama lain," ujar Gugut dengan mengutip QS. Ar-Rum ayat 21.
Lebih lanjut, Gugut juga menjelaskan ciri-ciri yang dapat ditemui dalam keluarga yang mempraktikkan nilai-nilai tersebut. "Ciri utama dari keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah adalah adanya komunikasi yang baik antaranggota keluarga, saling menghargai dan mendukung satu sama lain, serta mampu menyelesaikan konflik dengan dewasa dan penuh kebijaksanaan," papar Gugut.
Ditegaskan, sabar, ikhlas, syukur, dan saling menaruh kepercayaan kepada pasangan merupakan pilar yang menopang tegaknya sakinah, mawaddah, dan rahmah dalam rumah tangga. Sabar, ikhlas, syukur dalam keluarga ini penting yang terkait langsung dengan persoalan nafkah materi.
Selain terpenuhinya materi, yang paling mendasar dari ciri Keluarga Sakinah itu setiap anggota keluarga selalu menjaga ibadah. Pasangan sama-sama menuju ridha Allah selama menjalani kehidupan bersama. Ibadah inilah yang menjadi poin penting bahwa setiap muslim mengemban perintah, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari azab api neraka,” seperti perintah Allah dalam QS. At-Tahrim [66]: 6.
Tujuan utama dari membentuk keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah ini, menurut Gugut adalah membangun umat secara lebih luas. Bila setiap bangunan keluarga muslim sudah sakinah, mawaddah, dan rahmah, maka kumpulan dari keluarga-keluarga muslim itu akan membentuk umat yang sakinah, mawaddah, dan rahmah juga. Terbentuklah masyarakat ideal yang menggambarkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Tema kajian pagi ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai-nilai Islam dalam membangun keluarga yang harmonis, tetapi juga memberikan motivasi bagi jamaah untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jamaah menjadikannya sebagai pengingat akan pentingnya memperkuat fondasi keluarga dengan nilai-nilai yang Islami.
Pengajian Aisyiyah Ranting Pulo rutin diadakan dua kali tiap pekan; Jumat dan Selasa pagi.Pengajian disampaikan dengan tema yang berbeda untuk menanamkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai ajaran Islam kepada jamaah. [Abdul]