Muhammadiyah dan Tantangan Era Digital

Hikmah:  Meneguhkan Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW
Berita

Sumber: Flyer Workshop Konten Digital Viral-Viralkan Muhammadiyah Mari Gembirakan Dakwah

Al-Huda. Id. Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok menggelar acara workshop. Workshop bertajuk “Workshop Konten Digital; Viral-viralkan Muhammadiyah, Mari Gembirakan Dakwah” di buka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok, Ali Wartadinata.

Muhammadiyah, sebagai gerakan dakwah Islam yang telah berdiri sejak lama, hari ini dihadapkan pada tantangan zaman digital. Hal ini disampaikan oleh Ali Wartadinata saat membuka secara resmi workshop yang diadakan pada 27-28 Januari 2024 di Wisma Hijau. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Depok Barat mengutus dua orang peserta untuk mengikuti workshop ini, yaitu Ahmad Isnaini, Sekretaris PCM Depok Barat dan Iwan Setiawan, Ketua Majelis Tabligh.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Wartadinata menekankan, bahwa cara berdakwah telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Berbagai metode seperti dakwah bil hal, dakwah bi lisan, dan dakwah bil qolam perlu disertai dengan dakwah digital agar pesan-pesan Islam dapat lebih luas tersebar. Secara berkelakar, Ali Wartadinata mengatakan, bila dahulu ada istilah bila tangan kanan berbuat baik, tangan kiri tidak perlu tahu. Sekarang, tangan kanan berbuat baik semua harus tahu.

"Kita harus menyadari bahwa zaman sekarang, dakwah tidak hanya bisa dilakukan secara konvensional. Dakwah digital harus menjadi bagian integral dari upaya dakwah kita," ujar Ali Wartadinata.

Dalam konteks ini, Ali Wartadinata juga menyoroti kurangnya keterlibatan Muhammadiyah dalam ranah dakwah digital. Menurutnya, Muhammadiyah baru sebatas menikmati dan menyaksikan perkembangan, tanpa benar-benar menjadi pemain yang aktif dalam merebut peran strategis di dunia dakwah digital.

"Islam Nusantara lebih viral daripada Islam Berkemajuan. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus segera bersiap untuk berperan dalam dakwah digital agar pesan-pesan Islam Nusantara dapat diterima oleh masyarakat lebih luas," tegas Ali Wartadinata.

Dalam upaya mengatasi tantangan ini, Ali Wartadinata mengusulkan, misalnya kerjasama antara Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dengan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) untuk membentuk konten kreator khusus dalam dakwah digital mengingat mereka adalah anak-anak SMP dan SMA yang dekat sekali dengan dunia digital. Langkah ini diharapkan dapat menjadi start dalam merebut kembali peran penting dalam dunia dakwah digital.

Selain itu, Ali Wartadinata juga mengajak warga persyarikatan Muhammadiyah Kota Depok untuk aktif menjadi kontributor dalam pengembangan website Muhammadiyah. Menurutnya, kegiatan-kegiatan yang mungkin terkesan sepele bisa memiliki dampak yang berbeda jika diangkat dan diunggah dalam konten website resmi Muhammadiyah.

"Kolaborasi antara MPI dengan semua kegiatan Muhammadiyah perlu diintensifkan untuk menghasilkan konten yang dapat divisualkan secara luas melalui platform digital," tambah Ali Wartadinata lagi.

Di akhir sambutannya, Ali Wartadinata menegaskan pentingnya dokumentasi dalam perjalanan dakwah Muhammadiyah. MPI, Cabang, dan Ranting diharapkan dapat mendokumentasikan histori mereka sebagai bagian dari warisan perjuangan dakwah. Dakwah Muhammadiyah hari ini adalah kelanjutan dari dakwah masa lalu para perintis yang perlu dipelihara literasi sejarah.

Ali Wartadinata mengajak seluruh peserta untuk menjadikan workshop ini sebagai bagian dari jihad untuk mengangkat nama Muhammadiyah dalam dunia dakwah digital. (AM)